Laman

Jumat, 15 Juni 2012

sebuah catatan sederhana tentang cinta, suka ato apalah namanya..

Bismillahirrahmanirrahim.... menulis yang sedang saya alami saat ini dan mungkin orang lain alami juga. Yah hal yang lazim memang untuk orang seusia saya menyukai lawan jenis. Bahkan itu adalah suatu fitrah dari ALLAH yang patut disyukuri bahwa kita masih normal dengan tidak menyukai sesama jenis. Hal yang menyenangkan untuk dirasa ketika menyukai bahkan mencintai lawan jenis. Sebenarnya saya tidak terlalu setuju dengan kata cinta apabila ditujukan kepada lawan jenis yang bukan siapa2 kita. Untuk mendefinisikan kata cinta sendiri saya sulit untuk mendefinisikannya, mungkin orang yang lebih ahli dalam hal percintaan sudah sangat paham dengan arti cinta sebenarnya. Tapi menurut saya cinta itu hanya pada ALLAH, RASULALLAH dan kedua orangtua. Baik, kembali pada topik utama bahwa rasa suka pada lawan jenis adalah perasaan alami yang muncul. Dan asal kita ketahui bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia tidak luput dari kehendak ALLAH SWT, jadi rasa ini pun yang memberi juga ALLAH tapi tergantung bagaimana kita mempergunakan rasa itu. Ada orang yang menggunakannya dengan menjalin hubungan dengan si lawan jenis tersebut. Di dunia hanya ada dua hubungan yakni legal dan ilegal. Yang legal adalah pernikahan sedangkan yang ilegal adalah pacaran. Tapi apakah kita sanggup membuat hubungan itu menjadi legal saat ini ?? kalo saya pribadi sih jelas belum sanggup. Hidup aja masih dari beasiswa orangtua hehehehheh.... Lantas apa yang harus dilakukan ketika kita sedang dilanda rasa suka pada lawan jenis?? Memang suatu hal yang sulit untuk dihindari saat ngeliat teman2 lain dengan gampangnya bilang cinta ke lawan jenis dan ujug2 pacaran. Sebagai manusia normal siapa sih yang gak mau seperti itu??? tapi setelah mencoba memahami agama sedikit demi sedikit saya sadar bahwa hal itu hanya membawa dampak negatif dan dari situ saya tidak mau mendekati hal itu. Alasan yang paling mendasar adalah larangan untuk mendekati zina "La taqrobu Zina" loh emangx pacaran itu mendekati zina? pertanyaan yang jawabannya hanya satu "Iya" Zina tidak hanya berbentuk hubungan seksual di luar nikah. Tapi ada juga yang namanya zina mata, zina telinga, zina hati dan lain2... Saat pacaran dapat dipastikan akan memenuhi unsur itu semua. Lalu apa yang harus dilakukan untuk menghindari itu semua? yah solusinya adalah bersabar, shalat dan saum (puasa) hal yang sebaiknya kita lakukan saat ini apabila kita sedang merasa tertarik kepada lawan jenis. Selain itu harus "jaga jarak " pada lawan jenis, jangan pernah berdua2an dan melakukan pembicaraan yang intens tanpa adanya kebutuhan penting tertentu. Memang hal yang sulit untuk dilakukan dengan lingkungan seperti ini. Kalo di pondok dulu termasuk hal yang mudah untuk menghindari lawan jenis. Tapi saat ini butuh perjuangan yang lebih untuk melakukan itu semua. Yang terpenting hal itu harus berasal kemauan dari hati untuk menjaga dari hal2 yang tidak diinginkan. Selain itu masalah hubungan dengan lawan jenis suatu saat nanti pasti kita akan dipertemukan dengan seseorang yang merupakan jodoh kita. Dalam surah An-nur lupa ayat berapa hehehehe, ALLAH telah menjanjikan bahwa lelaki yang baik untuk wanita yang baik, begitu pula sebaliknya. Maka jodoh kita nantinya adalah cerminan diri kita sendiri, mari kita memantaskan diri kita agar sesuai dengan jodoh kita nantinya. Tidak ada orang yang menginginkan mendapat jodoh yang buruk perilakunya, apakah seseorang yang sudah berpuluh2 kali pacaran menginginkan seseorang yang sudah berpuluh2 kali pacaran juga, jawabannya dapat dipastikan tidak. Pasti orang tersebut menginginkan bahwa dialah yang pertama dan terakhir dalam kehidupan pasangannya tersebut, soooo tunggu apalagi mari kita perbaiki diri kita sebelum terlambat :)

Sabtu, 28 April 2012

Setelah lama tidak blogging

Udah lama gak menghidupkan blog ini dan ternyata masih banyak entri yang di draft ide-ide yang tidak terselesaikan. Setelah tadi baca blog seorang anak SMA yang sekarang sudah gak SMA lagi membuatku kangen dengan blog ini dan ingin menghidupkannya kembali. Memang blog ini tidak ada niatan khusus tujuannya apa. Yah biarkan mengalir sajalah tapi pastinya semoga bermanfaat bagi orang lain tidak sekedar curhatan biasa. Hal yang jarang sih emang jaman sekarang masih memelihara blog. tapi.... yah gak papalah meskipun dapat dipastikan sangat jarang orang yang mengunjungi blog ini hehehehe. Itung2 belajar mengasah kembali kemampuan menulis yang dulu pernah ada tapi sekarang entah masih tidur kembali di alamnya. Yah sadar sih kalo kemampuan saya itu kembali tertidur karena tidak pernah digunakan. Aslinya ide sih banyak banget tapi yah gitu malas untuk menuangkannya. Jadi teringat dulu waktu SMP aku suka banget nulis sampe kemana-mana bawa note jadi tiap ada ide muncul langsung kutulis. Bahkan dulu sampe suka banget nulis cerpen dan jadi 2 buku cerpen dan beberapa buku novel yang tidak terselesaikan hehehehe. Pengen banget memunculkan semangat menulis itu kembali dan semoga saja bisa muncul dan berkembang kembali melalui blog ini. So, siapapun yang mampir atopun cuma ngintip blog ini mohon beri komentar kira-kira apa yang harus diperbaiki biar saya semangat terus untuk nulis dan semga bermanfaat bagi orang lain. Dan bisa menjadi seorang "yuris bersastra"

Sabtu, 31 Desember 2011

ALLAH dan impian

Sahabat,dalam kehidupan ini tentu kita tidak akan terlepas dari keinginan, cita-cita dan harapan.

Waktu kecil ada sebagian kita yang bercita-cita atau berharap menjadi dokter, ada yang ingin menjadi pilot, atau harapan yang lebih sederhana, harapan agar orang tidak membuang sampah di sungai, harapan agar dapat membantu orang sekitar agar lebih produktif.

Atau juga keinginan memiliki mobil, memiliki rumah, atau ingin memiliki tanah, keinginan agar orang tidak menaburkan racun disembarang tempat seperti merokok misalnya, seperti pengurangan zat pewarna dan pengawet pada makanan misalnya, dan lain-lain, dan lain-lain.

Itu semua adalah harapan, keinginan, dan cita-cita. Misal saja kita memiliki keinginan memiliki tanah, bisa saja kita mendapatkannya dengan berjuang sungguh-sungguh dengan menabung sedikit demi sedikit, namun mungkin ada yang terlewatkan, yaitu menyertakan Allah (Tuhan sekalian alam) dalam setiap keinginan kita. Hasilnya apa? Keinginan kita akan terwujud dalam waktu lama.

Sangat berbeda jika kita melibatkan Allah dalam setiap keinginan kita. Analoginya begini:

Waktu kecil, sebagian anak ingin memiliki sepeda, terus menabung sedikit demi sedikit. Sambil menabung, si anak memberitahukan keinginannya tersebut pada orang tua. Tidak dalam waktu lama orang tua akan membelikan sepeda dengan uang tabungannya. Mungkin tabungannya tidak cukup, namun dengan tambahan dari orang tua aka cukup. Berbeda jika si anak menabung dan diam saja akan keinginannya itu.

Begitu pula dengan kita, sertakanlah Allah dalam setiap keinginan, harapan dan cita-cita kita.

Cara menyertakannya bagaimana? Teruslah berusaha dan berjuang menggapai keinginan itu dengan diiringi meminta, memberitahukan, dan berdoa kepada Allah akan keinginan kita dalam shalat, tahajud, sedekah dan lain sebagainya.

Apabila dengan cara ini dilakukan, maka cita-cita dapat terwujud, dan akan makin dekat dengan Dzat yang menguasai urat nadi dan takdir akan kehidupan ini.

Jangan sampai kita mengejar cita-cita dan harapan dengan meninggalkan Allah. Hasil yang terjadi adalah mungkin cita-cita terwujud, tapi jauh dari Allah. Atau mungkin pula cita-cita tidak terwujud dan kita jauh dari Allah. Naudzubillahi min dzalik.

Percaya tidak percaya, telah terbukti jika keinginan dengan menyertakan Allah, keinginan akan lebih cepat terwujud.

———


Salam